Batulicin,Kalimantanhits.com – Ditengah sibuknya pekerjaan setiap hari sebagai insan bhayangkara, Ipda Kusnin Kapolsek Batulicin Polres Tanah Bumbu Polda Kalsel ini selalu menyempatkan waktunya usai pulang kerja untuk berkebun dan berternak.
Kegiatan ini selalu dilakukannya setiap sore untuk menghilangkan kepenatannya dalam menjalankan tugas.
Kusnin memanfaatkan lahan kosong disamping rumahnya yang ia pinjam pakai dari warga sekitar untuk bercocok tanam sayur-sayuran dan beternak hewan jenis kelinci.
Ada berbagai macam tanaman yang ia tanam, dari bibit porang, pisang, ketela pohon, sayur sawi,dan bawang prei.
Selain itu juga dilahan kosong seluas kurang lebih satu hektar ini ia manfaatkan untuk beternak kelinci.
Ada berbagai macam jenis kelinci yang ia pelihara, dari kelinci jenis australia, Reg, karpet, dan lokal.
Istri tercintanya pun selalu setia mendampinginya setiap sore dalam beternak dan berkebun di samping rumah yang ia tinggali saat ini.
Kusnin pun mengaku menggemari berkebun ini sejak masih remaja, karena dulu sering ikut orang tua nya bertani.
Ini cara saya melepaskan kejenuhan, selain senang meliat kehijauan tanaman yang segar-segar serta subur kita juga bisa menambah in come rumah tangga,”pungkasnya.
“Karena bercocok tanam sayur-sayuran di tanah bumbu ini sangat menjanjikan, sangat sayang jika kita melihat adanya lahan kosong tidak dimanfaatkan,” Tambahnya.
Apalagi di tengah pandemi covid-19, ini cara kita untuk mewujudkan ketahanan pangan, selain kita bisa untuk kebutuhan sehari-hari juga bisa dijual,” jelasnya.
Untuk sayur sawi biasa nanti ada warga sekitar yang membeli ditempat dan ada juga pengepul yang mengambil untuk dijual lagi.
Proses pembibitan sampai panen memakan waktu satu bulan dan itu bisa setiap hari panen dengan lahan petak yang berbeda-beda.
Yah lumayan, kita bisa menjual sayur sawi untuk mencukupi pasar sekitar dengan harga Rp.4000/ikat sampai Rp.5000/ikat, kan lumayan kalau sehari kita bisa panen sampai 100 ikat perhari,” jelasnya sembari tersenyum.
Untuk beternak kelinci saya sudah puluhan tahun semenjak masih bertugas di martapura, indukannya saya bawa kesini, dan ada juga saya menambah indukan dari daerah malang,”katanya.
Sekarang sudah lumayan banyak berkembang biaknya kelinci yang saya pelihara, ” dalam minggu ini saja ada banyak sekali anakan kelinci yang lahir, ada yang umur baru 3 hari dan ada yang sudah satu minggu.
Kalau anakan kelinci jenis lokal biasa ada yang beli disini dan saya kasih harga Rp. 100.000/ekor, untuk anakan kelinci jenis karpet biasa dibeli dengan harga Rp.400.000/ekor,”paparnya.
“Kan lumayan buat nambah pemasukan untuk rumah tangga, karena pemeliharaannya tidak begitu rumit, hasil menjanjikan,”
“Ini cara ampuh kita untuk mensiasati ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19 yang tidak tau kapan berakhirnya,” bebernya.
Ketika awak media kalimantanhits.com menanyakan apakah ada keinginan lain selain bercocok tanam dan beternak, kusnin pun menjawab ” ada mas satu cita-cita yang insya allah bisa terwujud, yaitu jika nanti ternak kelinci punya saya ini berkembang pesat, saya ingin buka rumah makan sate kelinci, karena di bumi bersujud untuk rumah makan sate kelinci belum ada baik yang dipinggiran jalan atau berupa rumah makan,” harapnya. (Kalhits03/afn).