Diberlakukannya PPKM Level 4, Keuntungan Pelaku Usaha Di Bidang Rias Pengantin Menurun Hingga 50 Persen.

0
169

Batulicin,Kalimantanhits.com — Pemberlakuan PPKM Level 4 di Di Kalimantan Selatan Khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu hingga 16 Agustus 2021 mendatang membuat para pelaku usaha di bidang jasa Tata Rias Pengantin atau Make Up Artis (MUA) Mengeluh.

Pasalnya dengan pemberlakuan PPKM Level 4 sesuai dengan Himbauan Pemerintah Daerah kabupaten tanah bunbu beberapa hari lalu bahwa dalam masa PPKM level 4 untuk mengadakan pesta resepsi pernikahan ditiadakan.

Seiring diberlakukannya PPKM Level 4 di Kabupaten Tanah Bumbu, sejumlah aturan wajib dipatuhi masyarakat, salah satunya penyelenggaraan pernikahan, dimana pelaksanaannya sangat terbatas selama PPKM Level 4 tersebut diberlakukan di Kota Bumi Bersujud.

Pemberlakuan PPKM level 4 di Tanbu berlangsung selama sepekan. Kebijakan itu, terhitung dari 10-16 Agustus 2021. Di mana ada sejumlah larangan, salah satunya terkait pernikahan.

Penyelenggaraan nikah saat ini hanya boleh dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat berdasarkan intruksi Kementerian Agama hanya 6 orang yang boleh hadir.

Rahayu Rasyid (28) selaku owner MUA Ayurha yang bergerak di bidang jasa tata rias pengantin kepada awak media mengatakan ” dengan adanya pemberlakuan PPKM level 4 ini terpaksa harus merugi banyak,karena dari sekian pelanggan yang sudah boking memakai jasanya untuk di rias banyak yang membatalkan resepsi pernikahannya.

Otomatis ini membuat usaha yang ditekuni merugi, yang tadinya sudah disiapkan jauh-jauh hari seperti membayar sewa bunga hidup untuk pengantin, sewa gaun pengantin, dan lain-lain dibayar didepan tidak jadi dipakai dan ini membuatnya harus ikhlas,”katanya.

Ditambah biasanya budget untuk rias resepsi lumayan sekarang jauh sangat menurun dikarenakan hanya akad nikah saja.

Keinginan untuk mempercepat penurunan paparan COVID-19 tentu menjadi alasan utama. Tapi, harapannya tentu kebijakan ini disertai dengan kebijakan tepat untuk menjaga agar para pelaku usaha tetap dapat menjalankan usahanya.

Kami sebagai pelaku usaha MUA sangat mendukung kebijakan PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah, dalam rangka PPKM menurunkan penularan COVID 19, tapi kiranya dapat diberikan solusinya juga.

“Pandemi COVID-19 ini memang memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian. Karena itu, untuk menyelesaikannya, butuh kerja sama dari pemerintah dan komponen masyarakat untuk mencari solusi yang paling tepat dalam mengurangi dampak pandemi pada masyarakat,” kata Ayu.

Senada juga di katakan Indah (25) owner MUA Ndah Moza, seorang pengusaha perempuan yang bergerak di bidang jasa pernikahan menyatakan mendukung pembatasan yang dilakukan pemerintah walaupun sejak pandemi terjadi penurunan signifikan pada usahanya, hingga lebih dari 50 persen.

“Ya mulai dari jumlah orang yang minta riasan hingga harganya. Kalau dulu, rias pengantin kan pasti bersama saudaranya. Ada juga para pengiring pengantinnya. Kalau sekarang, karena hanya akad saja, ya cuma pengantin saja. Kadang-kadang orang tua juga ikut dirias tapi banyak juga yang tidak,” kata Indah saat ditemui awak media secara terpisah.

Karena jumlah orang yang dirias menurun, maka secara otomatis jumlah pemasukan juga menurun, walaupun mengalami penurunan income usaha ,tapi tetap mendukung pembatasan dalam upaya pencegahan COVID -19,” Jelasnya.

Indah juga menambahkan bahwa “Penurunan pemasukan juga karena banyak yang meminta potongan harga dengan alasan pandemi. Mau gak mau, kita sebagai pengusaha terpaksa memahami juga. Akhirnya, berkurang lagi pemasukan. Walaupun kita tetap mempertahankan harga dasar karena ada juga yang harus kita bayar,” ujarnya.

Penurunan juga terjadi karena pelarangan acara resepsi pernikahan, akibatnya produk turunan dari usaha rias-nya hampir tidak ada yang berjalan.

“seperti pelaminan (tempat pengantin duduk – Red.) kan tidak ada yang pesan. Sehingga margin keuntungan jauh menurun,” ujarnya lagi.

Indah menyatakan punya harapan besar agar pandemi ini cepat berakhir dan dunia usaha bisa kembali bergerak.

“Bukan hanya agar usaha normal. Tapi biar semua orang sehat. Bisa hidup tenang. Jangan mau ke mana-mana takut. Mau mengadakan acara dilarang. Intinya, pandeminya pergi, supaya orang Indonesia khususnya warga tanah bumbu sehat dan bisa berusaha lagi,”pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

thirteen + thirteen =